msw, Kamis, 26 Februari 2009
Berpindah kursi ke baris terdepan, tak sepenuhnya mengatasi masalah Uyus Siti Sofi ah. Jarak pandangnya cuma 2 meter.  Dengan berpindah tempat, ia memang mampu membaca tulisan di papan  tulis. Namun, matanya tetap saja gatal, berair, dan memerah karena ia  kerap mengucek.
Semakin hari, pandangan  siswa sebuah SMA di Kabupaten Bandung itu justru kian kabur. Meski sudah  duduk di kursi terdepan, kerap kali Sofia mengernyitkan dahi ketika  membaca tulisan di papan tulis. Bukan hanya itu gangguan kesehatan Siti  Sofia. Ia juga mudah pusing setiap kali terkena terik sinar matahari.  'Mata seakan mau copot karena saking pusingnya,' kata Sofia. Itulah  gangguan sulung 3 bersaudara menjelang ujian SMA.
Ia  tak tahan lagi dengan gangguan itu sehingga memeriksakan diri ke dokter  spesialis mata di Bandung, Jawa Barat. Hasil diagnosis dokter, mata  Sofia minus 3,75 dengan silindris 1,5. Sofia mengatakan itu buah dari  kebiasaan membaca sambil tiduran. Sejak berusia 8 tahun, Sofia kecil  memang acap membaca majalah anak-anak, komik, dan buku pelajaran sembari  tiduran. 
Namun, sejatinya bukan posisi  membaca yang menyebabkan mata rusak, tetapi cahaya yang menerangi.  Cahaya terlalu terang atau gelap menyebabkan mata bekerja ekstra.  Dampaknya ia rasakan 10 tahun kemudian. Dokter mendiagnosis Sofia rabun  jauh alias miopi.
Coba Atasi dengan Jus Wortel
Untuk  mengatasi gangguan kesehatan itu, ibundanya, Siti Djuariah, membuatkan  jus wortel. Umbi Daucus carota itu lazim dikonsumsi untuk meningkatkan  kualitas fungsi mata. Wortel mengandung vitamin A, betakaroten, dan  pektin. Sofia berharap jus wortel membantu mengatasi mata minus. Meski  disiplin mengkonsumsi jus sayuran kerabat seledri itu, hasilnya tak  begitu signifikan.
Minus Sofia memang  berkurang, menjadi 2,5, tetapi itu dicapai setelah 20 tahun mengkonsumsi  jus wortel. Menurut Ma'sum, sayuran anggota famili Apiaceae itu memang  kaya nutrisi untuk kesehatan mata. Fungsinya untuk menjaga saraf retina.  Namun, bukan berarti jus wortel mampu mengatasi rabun jauh.
Sembuh dari rabun jauh berkat Supergreen Food
Oleh karena itu ketika Dian Wulan, temannya , menyarankan untuk mengkonsumsi supergreen food yang merupakan perpaduan antara spirulina dan chlorella,  Sofia pun tertarik. Sejak Maret 2004, Sofia - kini guru sebuah SMA  negeri di Kabupaten Bandung - mengkonsumsi paduan spirulina dan  chlorella. Dosisnya 10 tablet per hari yang diminum sekaligus.
Perlahan  Sofia merasakan kenyamanan menjalar di sekujur tubuh. Mata pun terasa  nyaman dan tak mudah lelah. Tiga bulan berselang, merasa kondisi matanya  membaik Sofia memeriksakan diri ke dokter spesialis mata. Dokter  menganjurkan Sofia mengganti kacamata, sebab minus berkurang menjadi 1¼ dan silindris 1.
Sofia  pun menuruti saran dokter dan melanjutkan konsumsi kedua ganggang itu.  Dosis dan frekuensi tetap. Sebulan berselang hasil pemeriksaan  menunjukkan minus turun lagi menjadi ½ dan silindris menghilang.  'Akhirnya datang juga waktu yang ditunggu selama 21 tahun untuk tidak berkacamata,' tutur Sofia dengan penuh gembira.
Baca kisah lengkap tentang Kisah Sofia Tanggalkan Kacamata di trubus online
Sumber: trubus-online
                          Anda baru saja membaca artikel yang berkategori 
                          
Other
                          dengan judul 
                          
Sembuh Dari Rabun Jauh (miopi)
                          . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL 
                          
http://hour17.blogspot.com/2011/06/sembuh-dari-rabun-jauh-miopi-msw-kamis.html
                          . Terima kasih!
                        
                          Ditulis oleh: 
                          
dimasprayoga90
                          - 
                          
 
Belum ada komentar untuk " Sembuh Dari Rabun Jauh (miopi) "
Posting Komentar