Hour Blogger | All About Something - Untuk
mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja, Foxconn kabarnya melirik
program "magang dua bulan" yang mengambil mahasiswa dari
universitas-universitas lokal.
Hal ini dilakukan Foxconn karena meningkatnya permintaan produksi menjelang kemunculan iPhone generasi kelima.
Seperti dilansir harian First Financial Daily dan Shanghai Daily yang dikutip oleh The Next Web menyebutkan, ratusan mahasiswa telah dikirim ke pabrik-pabrik Foxconn.
Seorang mahasiswa fakultas akuntansi sebuah universitas di daerah Huai'an, Provinsi Jiangsu, China, mengaku dikirim ke pabrik Foxconn begitu tiba di kampus pada awal September untuk mengikuti program magang selama dua bulan.
Mahasiswa lainnya dari Institut Teknologi Huaiyin yang diwawancarai Shanghai Daily mengatakan bahwa sekitar 200 mahasiswa dari kampus tersebut dikirim ke pabrik Foxconn untuk bekerja.
Mereka dijanjikan akan dibayar 1.550 yuan atau sekitar Rp 2,3 juta per bulan, tetapi harus membayar sendiri biaya makan dan akomodasi.
Klaim tersebut dibenarkan oleh mahasiswa-mahasiswa dari lima universitas berbeda. Beberapa di antaranya bahkan mengatakan bahwa para mahasiswa bekerja 12 jam sehari.
Investigasi lebih lanjut ke universitas-universitas lain di daerah yang sama mengungkap bahwa sejumlah mahasiswa telah terlibat pula dalam program serupa di pabrik Foxconn.
Mahasiswa-mahasiswa yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka diharuskan menandatangani sebuah kontrak begitu tiba di pabrik Foxconn. Mahasiswa yang menjawab "tidak" pada pertanyaan-pertanyaan, seperti apakah mereka sukarela mengikuti program dan bersedia bekerja lembur, diminta mengubah jawaban menjadi "ya".
Laporan dari Departemen Pendidikan Provinsi Jiangsu menyebutkan, pada 2010, lebih dari 1.500 pelajar telah mengikuti program magang Foxconn di daerah tersebut.
Menurut laporan dari Radio Nasional China, para guru mengatakan kepada siswanya bahwa program magang tersebut diperlukan sebagai syarat kelulusan dan akan membantu mereka merasakan iklim bekerja dan mengembangkan kemampuan individu.
Seorang pejabat yang tak mau disebut namanya menjelaskan bahwa hal tersebut adalah praktik yang berlaku umum.
"Sulit bagi para siswa untuk mencari pekerjaan yang benar-benar berkaitan dengan jurusan mereka. Karena itu, mereka dianjurkan pergi ke pabrik untuk belajar lebih banyak tentang masyarakat," ujar pejabat tersebut dalam laporan itu.
Pihak Foxconn sendiri, yang belakangan mendapat sorotan karena sejumlah pelanggaran hak pekerja di pabrik-pabriknya, mengatakan bahwa program magang tersebut memang diadakan bekerja sama dengan sekolah-sekolah kejuruan di China.
Dalam pernyataan tertulisnya, Foxconn menjelaskan bahwa para mahasiswa tersebut mewakili 2,7 persen dari total tenaga kerja Foxconn di China dan tidak ada di antaranya yang di bawah umur.
Lebih lanjut, Foxconn mengatakan bahwa perekrutan dilakukan oleh pemerintah daerah dan institusi pendidikan terkait. Para mahasiswa disebutkan juga mendapat kompensasi yang layak.
Adapun program magang tersebut bertujuan untuk memberi pengalaman bekerja kepada siswa dan memungkinkan Foxconn menyeleksi calon-calon tenaga kerja yang potensial.
Hal ini dilakukan Foxconn karena meningkatnya permintaan produksi menjelang kemunculan iPhone generasi kelima.
Seperti dilansir harian First Financial Daily dan Shanghai Daily yang dikutip oleh The Next Web menyebutkan, ratusan mahasiswa telah dikirim ke pabrik-pabrik Foxconn.
Seorang mahasiswa fakultas akuntansi sebuah universitas di daerah Huai'an, Provinsi Jiangsu, China, mengaku dikirim ke pabrik Foxconn begitu tiba di kampus pada awal September untuk mengikuti program magang selama dua bulan.
Mahasiswa lainnya dari Institut Teknologi Huaiyin yang diwawancarai Shanghai Daily mengatakan bahwa sekitar 200 mahasiswa dari kampus tersebut dikirim ke pabrik Foxconn untuk bekerja.
Mereka dijanjikan akan dibayar 1.550 yuan atau sekitar Rp 2,3 juta per bulan, tetapi harus membayar sendiri biaya makan dan akomodasi.
Klaim tersebut dibenarkan oleh mahasiswa-mahasiswa dari lima universitas berbeda. Beberapa di antaranya bahkan mengatakan bahwa para mahasiswa bekerja 12 jam sehari.
Investigasi lebih lanjut ke universitas-universitas lain di daerah yang sama mengungkap bahwa sejumlah mahasiswa telah terlibat pula dalam program serupa di pabrik Foxconn.
Mahasiswa-mahasiswa yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka diharuskan menandatangani sebuah kontrak begitu tiba di pabrik Foxconn. Mahasiswa yang menjawab "tidak" pada pertanyaan-pertanyaan, seperti apakah mereka sukarela mengikuti program dan bersedia bekerja lembur, diminta mengubah jawaban menjadi "ya".
Laporan dari Departemen Pendidikan Provinsi Jiangsu menyebutkan, pada 2010, lebih dari 1.500 pelajar telah mengikuti program magang Foxconn di daerah tersebut.
Menurut laporan dari Radio Nasional China, para guru mengatakan kepada siswanya bahwa program magang tersebut diperlukan sebagai syarat kelulusan dan akan membantu mereka merasakan iklim bekerja dan mengembangkan kemampuan individu.
Seorang pejabat yang tak mau disebut namanya menjelaskan bahwa hal tersebut adalah praktik yang berlaku umum.
"Sulit bagi para siswa untuk mencari pekerjaan yang benar-benar berkaitan dengan jurusan mereka. Karena itu, mereka dianjurkan pergi ke pabrik untuk belajar lebih banyak tentang masyarakat," ujar pejabat tersebut dalam laporan itu.
Pihak Foxconn sendiri, yang belakangan mendapat sorotan karena sejumlah pelanggaran hak pekerja di pabrik-pabriknya, mengatakan bahwa program magang tersebut memang diadakan bekerja sama dengan sekolah-sekolah kejuruan di China.
Dalam pernyataan tertulisnya, Foxconn menjelaskan bahwa para mahasiswa tersebut mewakili 2,7 persen dari total tenaga kerja Foxconn di China dan tidak ada di antaranya yang di bawah umur.
Lebih lanjut, Foxconn mengatakan bahwa perekrutan dilakukan oleh pemerintah daerah dan institusi pendidikan terkait. Para mahasiswa disebutkan juga mendapat kompensasi yang layak.
Adapun program magang tersebut bertujuan untuk memberi pengalaman bekerja kepada siswa dan memungkinkan Foxconn menyeleksi calon-calon tenaga kerja yang potensial.
Sumber :
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori
News
dengan judul
Kekurangan Tenaga Kerja Foxconn Kerahkan Mahasiswa ?
. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL
http://hour17.blogspot.com/2012/09/kekurangan-tenaga-kerja-foxconn.html
. Terima kasih!
Ditulis oleh:
dimasprayoga90
-